APA ITU HATI (QOLBU) ?
Banyak orang memahami bahwa hati (qolbu) itu adalah segumpal
daging dalam diri manusia. Pemahaman ini tidak salah karena didasarkan pada
sabda Rosululloh Saw sebagai berikut :
Artinya : “… Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat
segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia
buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati (qolbu) “.
(Riwayat Bukhori dan Muslim)
Namun pemahaman ini adalah pemahaman yang sangat mendasar
yang diajarkan oleh Rosululloh Saw kepada umatnya yang pada waktu itu masih
kental dengan kejahiliyahan dan tidak mau menerima sesuatu yang sulit difahami
secara akal. Adapun maksudnya agar umatnya mudah mengerti dan tidak timbul
banyak pertanyaan yang menjadikannya kembali kepada kemusyrikan dan kekufuran.
Menurut penjelasan K.H. Zainal Abidin Bazul Ashab (Pimpinan
Pondok Pesantren Az-Zainiyyah, Nagrog – Sukabumi) bahasa yang digunakan oleh
Rosululloh Saw dalam hadits di atas merupakan kepiawaian komunikasi artinya
yang dimaksudkan oleh beliau bukanlah hati yang berbentuk segumpal darah itu,
akan tetapi tempat atau mahalnya berada tepat di bagian tersebut.
Qolbu adalah sebuah latifah/titik sensor/dimensi ketuhanan
yang tidak mempunyai bentuk fisik sebagaimana difahami oleh sebagian kita.
Untuk membuktikan bahwa qolbu itu bukanlah daging hati, kita bisa melihat dan
menyaksikan seekor ayam atau kambing yang kita potong kemudian kita bedah
perutnya maka kita akan menemukan pada hewan tersebut segumpal daging yang
disebut daging hati, tapi pernahkah setelah kita cari kemudian kita temukan di
dalam perut hewan yang sudah dibedah tersebut ada daging qolbu.
Kemudian kita pergi ke sebuah warung makan atau restoran
lalu kita bertanya apakah disana ada sop daging hati atau goreng daging hati,
maka pasti di salah satu warung makan atau restoran itu ada dan disediakan menu
makanan dengan lauk sop atau goreng daging hati. Tapi coba kita tanyakan apakah
disana ada sop atau goring daging qolbu, maka jawabannya pasti tidak ada karena
qolbu tidak diperjualbelikan dan bukan untuk dimakan dan bukan pula berbentuk
segumpal daging.
Daging hati yang berbentuk segumpal daging itu dalam bahasa
arab disebut “kabid” bukan qolbu. Adapun qolbu menurut Imam Al-Ghozali r.a
adalah ruh, akal atau nafsu.
APA
ITU RUH ?
Firman Alloh Swt dalam surah Al-Israa ayat 85 :
Artinya : dan mereka bertanya kepadamu tentang roh.
Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
Dalam kitab sirrurl asror karya Syekh Abdul
Qodir Al-Jailani dikemukakan sebagai berikut : Makhluk yang pertama kali
diciptakan oleh Alloh Swt adalah ruh, ruh siapa? Ruh Muhammad Saw. Sebagaimana
telah Alloh firmankan dalam hadits qudsi : “Aku ciptakan ruh Muhammad dari
cahaya-Ku”.
Ruh adalah hakikat Muhammad dan hakikat Muhammad disebut nur
kenapa disebut nur ? karena bersih dari segala kegelapan. Ruh Muhammad adalah
ruh termurni sebagai makhluk pertama dan asal seluruh makhluk, sebagaimana
sabda beliau Saw : “aku dari Alloh dan makhluk lain dari aku”.
Dari ruh Muhammad inilah Alloh menciptakan semua ruh di alam
lahut (negeri asal setelah 4.000 tahun dari penciptaan ruh Muhammad). Kemudian
ruh-ruh tersebut diturunkan ke tempat yang terendah, dimasukkan kepada makhluk
yang terendah, yaitu jasad. Jasad itu sendiri diciptakan Alloh dari bumi yang tersusun
dari empat unsur (tanah, air, api dan angin).
Setelah diwujudkan jasad itu maka Alloh menitipkan ruh
dari-Nya ke dalam jasad, dan sebagai barang titipan pastinya Alloh akan
mengambil kembali titipannya itu. Ketahuilah ruh itu memiliki perjanjian awal
di negeri asalnya yaitu alam lahut dan isi perjanjiannya adalah ketika Alloh
bertanya kepada semua ruh : “Alastu birobbikum?” (Bukankah Aku ini Tuhanmu
sekalian?) Ruh-ruh menjawab : “Benar, Engkau adalah Tuhan kami”. (Al-‘A’raf
172). Tapi sayang banyak ruh yang lupa dengan perjanjian awalnya terhadap Alloh
Swt, sehingga mereka terlena dan betah tinggal di dalam jasad sebagai tempat
terendah bagi mereka.
Ruh-ruh yang setia dan tetap memegang perjanjian awal pada
hakikatnya mereka tetap berada pada negeri asalnya yaitu alam lahut meskipun
badannya di bumi. Namun sangat sedikit orang yang sadar dan berkeinginan pulang
atau kembali ke negeri asalnya. Oleh karena itu Alloh melimpahkan kenabian
kepada ruh agung Muhammad sebagai penunjuk jalan dari kesesatan mereka. Nabi
mengajak mereka agar kembali dan sampai serta bertemu dengan Alloh Swt.
Tapi sebagai manusia biasa Nabi memiliki keterbatasan waktu
di dunia ini untuk menjalankan tugasnya tersebut, maka kemudian Alloh
mewariskan tugas ini kepada para ulama yang sholih yang sudah mencapai kesucian
ruh dan telah Alloh berikan bashiroh (pandangan yang jelas) kepadanya. Siapa
mereka? Mereka adalah para wali Alloh.
Para wali Alloh sebagai ahli bashiroh telah dibukakan mata
hatinya untuk mengetahui jalan menuju Alloh, mereka itulah yang disebut ahli
ruhani.
Ruh terbagi ke dalam 4 bagian :
(1) Ruh Al-Qudsi (ruh termurni), yaitu ruh
yang berada di alam lahut atau alam ma’rifat atau alam tertinggi. Ruh ini
adalah hakikat manusia yang disimpan di dalam lubuk hati. Keberadaannya akan
diketahui dengan taubat dan talqin kalimat “Laa Ilaaha Illalloh”. Ruh ini
dinamakan oleh ahli Tashowuf sebagai bayi ma’nawi (thiflul ma’ani). Ruh inilah
yang senantiasa akan mampu berhubungan dengan Alloh Swt sedangkan badan atau
jasmani ini bukan mahromnya bagi Alloh. Ruh Al-Qudsi telah Alloh tempatkan di
dalam rasa (sirri). Alatnya adalah ilmu hakikat, yaitu ilmu tauhid. Amalannya
adalah mudawamah nama-nama Tauhid dengan lisan sir tanpa suara dan huruf.
Siapapun tidak ada yang mampu melihat/menelitinya kecuali Alloh. Adapun
keuntungannya yaitu keluarnya tiflul ma’ani, musyahadah serta terarah dan
melihat kepada zat Alloh dalam keagungan-Nya dan dalam keindahan-Nya dengan
penglihatan sirri.
(2) Ruh Sulthon, adalah ruh yang memiliki lapisan
(balutan cahaya) di alam jabarut. Tempat ruh ini adalah fuad (mata hati).
Alatnya adalah ma’rifat dan amalannya adalah mudawamah asma Alloh dengan lisan
dan hati (qolbu). Adapun keuntungan pengolahan dari ruh sultani adalah melihat
pantulan “Jamalillah” (keindahan Alloh). Tempatnya adalah di sorga ketiga yaitu
sorga firdaus.
(3) Ruh Sairani Rawani (ruh ruhani), adalah ruh
yang memiliki lapisan (balutan cahaya) di alam malakut. Tempatnya adalah hati
(qolbu). Alatnya adalah mudawamah asma’ul bathin tanpa suara dan huruf,
hasilnya adalah ma’rifat kepada Alloh Swt, ilmu bathin, memperoleh ketenangan
did lam bergaul, hidupnya hati dan musyahadah di alam malakut (seperti
menyaksikan sorga dan ahlinya dan malaikat-malaikatnya). Tempatnya di akhirat
adalah sorga tingkat ke dua yaitu sorga na’im.
(4) Ruh Jismani, adalah ruh yang memiliki lapisan
(balutan cahaya) di alam mulki (alam terendah bagi ruh). Ruh jismani Alloh
telah tempatkan di dalam jasad antara daging dan darah tepatnya di wilayah dada
dan anggota badan yang zahir. Alat untuk mengolah ruh ini adalah syari’at,
hasilnya adalah wilayah (pertolongan Alloh), mukasyafah (terbukanya hijab
antara manusia dengan Alloh), dan musyahadah (merasa berhadap-hadapan dengan
Alloh) begitupula karomatul kauniyah pada martabat kewalian seperti ; berjalan
di atas air, terbang di udara, menyingkat jarak, mendengar dari jauh, melihat
rahasia badan dsb. Keuntungan di akhirat akan ditempatkan di sorga ma’wa.
Setiap ruh itu mempunyai hanut (tempat) di daerah
keberadaannya, dan bekal/alat pengolahannya dan keuntungan/hasil pengolahannya
dan cara pengolahannya yang tidak pernah sia-sia yang diketahui secara tertutup
(rahasia) maupun secara terbuka. oleh karena itu wajib bagi setiap manusia
untuk mengetahui cara mengolah dirinya, sebab apa yang dilakukan di muka bumi
ini akan diminta pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat.
Tujuan utama didatangkannya manusia kea lam terendah adalah
agar manusia berupaya kembali mendekatkan diri kepada Alloh dan mencapai
darajat (kembalinya manusia ke tempat asalnya) dengan menggunakan hati (qolbu)
dan jasad. Maka perlu ditanamkan bibit tauhid di lading hati agar tumbuh
menjadi pohon tauhid yang akarnya tertanam di dalam rasa dan menghasilkan buah
tauhid untuk mencapai ridho Alloh Swt.
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani menyebut ruh atau hakikat Muhammad
itu adalah akal.
APA
ITU AKAL ?
Kebanyakan kita mengatakan bahwa akal itu adalah otak,
sehingga kalau kita berkata kepada orang lain “gunakan akalmu!” maka kita akan
menunjuk dan mengarahkannya kepada kepala kita sebagai isyarat bahwa tempatnya
akal disana. Ketahuilah wahai saudaraku akal bukanlah otak, jadi letak
keberadaannya bukan di kepala. Keberadaan akal tidaklah berbentuk secara fisik
sehingga tidak dapat dilihat oleh mata kepa ini. Tapi meskipun demikian, fungsi
dan gerakannya dapat dirasakan.
Semoga Alloh senantiasa menjaga kita dari kesesatan, semoga
kita diberikan pemahaman yang mendalam akan akal ini sehingga kita tahu
sebenarnya akal itu apa. Sulit saudaraku untuk yakin dan beriman dengan
menggunakan otak kita ini, otak ini selalu menuntut bukti nyata, alasan dan
sebab yang benar menurutnya. Dengan selalu menggunakan otak dan menuntut segala
sesuatunya harus rasional akhirnya kita tidak bisa beriman secara betul-betul
akan tetapi malah bermain-main dalam keimanan. Seperti dalam melaksanakan
sholat, perhatikanlah firman Alloh berikut :
Artinya : “dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk
(mengerjakan) sholat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. yang
demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan
akal”. (Al-Maaidah ayat 58)
Akal adalah alat untuk berfikir dan memahami ayat-ayat Alloh
baik yang kauniyah maupun quraniyah. Tapi berfikir dengan akal tidak seperti
berfikir dengan otak, berfikir dengan akal itu akan berujung dengan satu
kesimpulan : “robbana maa kholaqta hadza baathila” tidak ada sesuatu apapun
yang Alloh telah ciptakan itu sia-sia. Apabila seseorang telah mempergunakan
akalnya dalam berfikir dengan baik dan benar maka keimanannya akan semakin
mantap dan terus meningkat.
Sekarang kita buktikan bahwa akal bukanlah otak, pernahkah
anda makan goring atau pepes ikan mas ? ketika kita makan dibagian kepalanya
akan terdapat yang disebut otak ikan. Tapi sekarang adakah di kepala ikan itu
akal, maka pasti tidak ada karena akal bukan di kepala dan akal bukan otak.
Kalau akal diartikan otak seperti yang ada di kepala ikan maka berarti ikan
juga punya akal. Jadi jelas bahwa akal bukanlah otak dan otak bukanlah akal.
Akal itu adalah qolbu, sebagaimana Alloh firmankan dalam surah Qoof ayat 37 :
Artinya : “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan
pendengarannya, sedang Dia menyaksikannya”.
Dalam ayat di atas Alloh menggunakan kata qolbun untuk
menyatakan akal.
Nafsu adalah elemen jiwa (unsur ruh) yang berpotensi
mendorong pada tabi’at badaniyah/biologis dan mengajak diri pada berbagai amal
baik atau buruk. Nafsu itu pula adalah ruh sebagaimana dimaksud dalam firman
Alloh surah At-Takwir ayat 7 :
Artinya : “dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh)”.
Nafsu di dalam ayat ini diartikan ruh.
Adapun nafsu memiliki tingkatan-tingkatan. Syekh Muhammad
Nawawi Al-Jawi membagi nafsu dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah
“marotibun nafsi” yaitu terdiri dari :
(1) Nafsu Amaroh
Nafsu amaroh tempatnya adalah “ash-shodru” artinya dada.
Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Al-Bukhlu artinya kikir atau pelit
2. Al-Hirsh artinya tamak atau rakus
3. Al-Hasad artinya hasud
4. Al-Jahl artinya bodoh
5. Al-Kibr artinya sombong
6. Asy-Syahwat artinya keinginan duniawi
(2) Nafsu Lawwamah
Nafsu lawwamah tempatnya adalah “al-qolbu” artinya hati,
tepatnya dua jari di bawah susu kiri. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut
:
1. Al-Laum artinya mencela
2. Al-Hawa artinya bersenang-senang
3. Al-Makr artinya menipu
4. Al-Ujb artinya bangga diri
5. Al-Ghibah artinya mengupat
6. Ar-Riya’ artinya pamer amal
7. Az-Zulm artinya zalim
8. Al-Kidzb artinya dusta
9. Al-ghoflah artinya lupa
(3) Nafsu Mulhimah
Nafsu mulhimah tempatnya adalah “Ar-ruh” tepatnya dua jari
di bawah susu kanan. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. As-Sakhowah artinya murah hati
2. Al-Qona’ah artinya merasa cukup
3. Al-Hilm artinya murah hati
4. At-Tawadhu’ artinya rendah hati
5. At-Taubat artinya taubat atau kembali kepada Alloh
6. As-Shobr artinya sabar
7. At-Tahammul artinya bertanggung jawab
(4) Nafsu Muthmainnah
Nafsu muthmainnah tempatnya adalah “As-Sirr” artinya
rahasia, tepatnya dua jari dari samping susu kiri kea rah dada. Adapun
pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Al-Juud artinya dermawan
2. At-tawakkul artinya berserah diri
3. Al-Ibadah artinya ibadah
4. Asy-Syukr artinya syukur atau berterima kasih
5. Ar-Ridho artinya rido
6. Al-Khosyah artinya takut akan melanggar larangan
(5) Nafsu Rodhiyah
Nafsu rhodiyah tempatnya adalah “Sirr Assirr” artinya sangat
rahasia, tepatnya di jantung yang berfungsi menggerakkan seluruh tubuh. Adapun
pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Al-Karom artinya
2. Az-Zuhd artinya zuhud atau meninggalkan keduniawian
3. Al-Ikhlas artinya ikhlas atau tanpa pamrih
4. Al-Waro’ artinya meninggalkan syubhat
5. Ar-Riyadhoh artinya latihan diri
6. Al-Wafa’ artinya tepat janji
(6) Nafsu Mardhiyah
Nafsu mardhiyah tempatnya adalah “Al-khofiy” artinya samar,
tepatnya dua jari dari samping susu kanan ke tengah dada. Adapun
pasukan-pasukannya sebagai berikut :
1. Husnul Khuluq artinya baik akhlak
2. Tarku maa siwalloh artinya meninggalkan selain Alloh
3. Al-Luthfu bil kholqi artinya lembut kepada makhluk
4. Hamluhum ‘ala sholah artinya mengurus makhluk pada
kebaikan
5. Shofhu ‘an dzunubihim artinya mema’afkan kesalahan
makhluk
6. Al-Mail ilaihim liikhrojihim min dzulumati thoba’ihim wa
anfusihim ila anwari arwahihim artinya mencintai makhluk dan cenderung
perhatian kepada mereka guna mengeluarkannya dari kegelapan (keburukan) watak
dan jiwa-jiwanya ke arah bercahayanya ruh-ruh mereka.
(7) Nafsu Kamilah
Nafsu kamilah tempatnya adalah “Al-Akhfa” artinya sangat
samar, tepatnya di tengah-tengah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai
berikut :
1. Ilmu Al’Yaqiin
2. Ainul Yaqiin
3. Haqqul Yaqiin
QOLBU = RUH = AKAL = NAFSU
Kenapa dikatakan demikian, karena memang benar seperti itu
adanya. Mari kita lihat bersama apabila ada di hadapan kita sosok mayat.
Apabila saya tanyakan, mayat ini sudah tidak ada apanya : qolbunya, ruhnya,
akalnya atau nafsunya. maka pasti jawabannya : “semuanya”.
Tidak salah apabila ada yang mengatakan qolbunya yang tidak
ada, karena ketika seseorang meninggal maka qolbunya yang selalu menjadi sumber
perasa ketika masih hidup seperti ; sedih, senang, tentram, menyesal, marah
maka setelah meninggal perasaan di mayat itu hilang, dia tidak merasakan
apa-apa lagi.
Tidak salah juga kalau orang berkata ruhnya yang tidak ada,
karena ruh adalah nyawa bagi mayat itu. Setelah ruhnya tidak ada maka mayat itu
tidak bernyawa lagi, tidak bernafas lagi tidak berdetak lagi jantungnya serta
nadinyapun tidak berdenyut lagi.
Apabila ada yang mengatakan akalnya yang tidak ada, maka ini
juga betul karena setelah meninggalnya seseorang maka mayat orang tersebut
tidak akan berfikir lagi dan tidak akan faham lagi dengan ilmu-ilmu yang dulu
pernah dipelajarinya selagi hidup.
Terakhir jika dikatakan yang tidak ada itu nafsunya, maka
ini pun betul. Karena nafsu itu adalah unsur dalam jiwa orang yang masih hidup
yang memiliki keinginan-keinginan baik maupun buruk. Dengan demikian setelah
menjadi mayat maka tidak ada lagi pada mayat itu nafsunya sehingga dia tidak
memiliki keinginan apapun.
Sekarang dapat kita simpulkan kalau semua jawaban tersebut
adalah benar, maka berarti keempat nama yang berbeda itu adalah satu,
sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Imam Al-Ghozali r.a : qolbu, ruh, akal
dan nafsu itu adalah satu. (syai’un wahidun).
terimakasihhh
BalasHapusMANTAP SANGANGAT BERMANFAAT
BalasHapusOrang gila tidak punya AKAL tp punya ROH karena masih hidup punya NYAWA, jadi apakah AKAL dan ROH itu satu?
BalasHapusBsmillah
HapusSahabat.. Menurut dri uraian di atas
Dan bbrapa firman Allah SWT dan hadits nabi muhammad SAW
Jelas ada perbedaanya.. Yaitu fungsi dan cara kerjanya
Jika akal adalah tempat untuk berfikir maka ruh adalah tempat bersandarnya akal,, karena yang pertama kali diciptakan oleh ALLAH adalah ruh (Ruh/Nur Nabi Muhammad SAW)
Dan akal sendiri adalah alat untuk qta, agar kita selalu mmbersihkan ruh kita dari kejahiliyahannya nafsu syaitan...
Wallahu 'alam bish showab
Afwan
Ruh adalah kumpulan dari nafs-nafs.. (7 nafs)
HapusDan masing-masing nafs memiliki fungsi, tujuan, warna, ketentuan dan bentuknya sendiri-sendiri.
ada yang namanya : Akal, Nafsu, Nyawa, Iman, Ilmu, .. , ..
Dan diciptakan Allah dalam 2 rangkaian waktu.
Orang Gila yang hilang/pergi Akal nya.
Orang Idiot yang hilang/pergi Ilmunya.
Orang Kafir yang hilang/pergi Iman nya.
Hilang Nafsu ?? malaikat.
dan yang menggerakan keseluruhan baik yg kita perintah atau tidak (bernafas, jantung berdetak..)nyawa... nyawa pergi yang lain akan mengikuti.
Dalam tidur hanya nafs nyawa yg masih melekat, yang lain "dipegang" oleh Allah.
Dan Perumpamaan RUH seperti Cahaya (matahari)..
Bisa kita rasakan tapi tidak bisa kita lihat atau tangkap.. bisa dipisahkan menjadi 7 spectrum cahaya (NAFS).. pelangi.
Dan dalam Al-Quran menunjuk kata NAFS,.. itu ditujukan khusus ke satu bagian dari RUH..
izin copy artikelnya untuk tugas, insya Allah. Jazakumullah.
BalasHapusTerimakasih ilmunya sangat mudah di mengerti ...insallah ini Sangat bermanfaat
BalasHapusassalamualaikum. wr.wb, terima kasih penjelasannya. Lalu bagaimana saya menjawab pertanyaan anak saya, tentang ruh yang dipegang allah saat manusia tidur. Bagian ruh yang manakah itu? bagaimana saya menjelaskannya kpd anak saya yg sudah bertanya sejak umur 8 tahun.
BalasHapusTerima kasih.smoga Allah tunjukkan jalan yg lurus
Jazakumullah khoiron...
BalasHapusJazakumullah khoiron...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualikum ww saudaraku mhn penjelasanya tentang nafs ada 7 bagian dan ttg qolbu adalah juga komponen arruh dan keberadaan masing masing nafs yg di sebutkan diaras rujukannya kepada Alquran , Hadis atau Pendapat afwan jidan
BalasHapusizin copy
BalasHapusTerima kasih,sangat mencerahkan,smg dpt balasan berlipat ganda dari Nya atas tulisan ini. Ditunggu postingan berikutnya agar mudah terbuka hijab dgn Allah.
BalasHapusTerima kasih atas postingannya sahabat..sangat bermanfaat bagi saya..semoga menjadi amal untuk saudaraku..Aamiin
BalasHapusYaa Allah.. Hatur nuhun :)
BalasHapusFungsi ruh hanya menghidupkan
BalasHapusFungsi jiwa yg menjalankan ( yg bertanggung jawab kpd Allah swt)
Akal adalah pelengkap jiwa
Bagus dan mantap
BalasHapusSangat bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih postinganya, smoga jadi amal ibadah. Aamiin.
1 manusia tritunggal:
BalasHapus- 1 tubuh
- 1 roh
- 1 jiwa
is.gd/tritunggal
Lembut dan indah...tak sadar air mata ini membasahi pipi...
BalasHapusTerimakasih.,.
BalasHapusya Alloh beri aku pemahaman tentang ilmuMU yg begitu luas
BalasHapusNafsu amarah tempatnya di dada, kenapa di dalam gambar ada di titik kening?
BalasHapus